Search

Wednesday, September 9, 2020

Pendampingan Dasar Pengoperasian Aplikasi Meet di Android dan Laptop Kepada Pekerja di Desa Cukir

Pademi Covid-19 pada saat ini telah berdampak besar pada aspek ekonomi dunia. Banyak para pekerja dirugikan akibat pandemic ini. Sistem kerja pun telah menerapkan beberapa perubahan agar memenuhi protocol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Beberapa perusahan pun menerapkan  menerapkan Work From Home(WFH) yaitu  semua kegiatan/pekerjaan dilakukan di rumah yang dimana meminimalisir kontak fisik dengan orang lain.

 


Seperti halnya kasus ini, saya Muhammad Fajar Dwi P. Prodi Sistem informasi melakukan KPM-Mandiri di Dsn.Sumoyono Ds.Cukir melakukan bimbingan kepada sdr.Feri setiawan tentang “tata cara penggunaan dasar aplikasi Meet di android maupun laptop”. Bimbingan dilakukan karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan sdr.Feri setiawan harus melakukan WFH sebagai pencegahan penularan virus covid-19.

 


Beberapa alasan saya menyarankan aplikasi Meet Karena penggunaan yang mudah dan dapat di operasikan baik orang awam sekalipun. Pengoperasian aplikasi dilakukan dari tahap awal sampai akhir yaitu dimana sdr.feri setiawan dapat bertatap muka dan berkomunikasi secara real time dengan rekan kerjanya.


#KPMMandiriUnipdu2020

Saturday, June 27, 2020

UAS Enterprise Application Integration


A.    Penggunaan EAI
EAI atau Enterprise Application Integration merupakan sharing data dan bisnis proses yang tidak terbatas antara aplikasi dan sumber data yang saling terkoneksi. Alasan penggunaan EAI adalah untuk memenuhi permintaan perusahaan untuk sharing data dan bisnis proses tanpa melakukan perubahan aplikasi maupun struktur data.
B.     Penerapan XML
Ada beberapa contoh penerapan XML dalam pemrograman yang pernah saya temukan:
1.      XML digunakan untuk membawa data pada API serpti SOAP;
2.      XML digunakan untuk membentuk struktur form pada pemrograman desktop seperti delphi, lazarus, vb, gtk, dll;
3.      XML digunakan untuk membuat layout aplikasi android;
4.      XML bertugas untuk membentuk struktur proyek pada java yang menggunakan Maven;
5.      XML digunakan sebagai format file SVG, DOCX, dsb.
6.      dan masih banyak lagi contoh penerapan XML.

C.    Penggunaan XML
XML merupakan singkatan dari eXtensible Markup Language. Sesuai dengan singkatannya, XML merupakan tag base sintaks. Masing‐masing tag dalam XML diawali dengan tag pembuka dan diakhiri dengan tag penutup. Data XML sendiri berguna sebagai datasource kecil dalam melakukan pertukaran informasi.

D.    Pengertian WebService
adalah aplikasi sekumpulan data (database), perangkat lunak (software) atau bagian dari perangkat lunak yang dapat diakses secara remote oleh berbagai piranti dengan sebuah perantara tertentu. Secara umum,web service dapat diidentifikasikan dengan menggunakan URL seperti hanya web pada umumnya.
E.     Pengertian JSON
JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman JavaScriptStandar ECMA-262 Edisi ke-3 - Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data.


F.     Contoh Penggunaan JSON
Berikut ini beberapa contoh penggunaan JSON yang pernah saya temui:
1.      JSON sebagai format untuk bertukar data client dan server atau antar aplikasi. Contoh: RESTful API;
2.      JSON sebagai tempat menyimpan data, contoh: Database Mongodb;
3.      JSON digunakan untuk menyimpan konfigurasi project, contoh: file composer.json pada project PHP dan package.json pada Nodejs;
4.      JSON digunakan untuk menyimpan konfigurasi dan penyimpanan data pada Hugo;
5.      JSON digunakan untuk menyimpan konfigurasi project pada Nodejs;
6.      JSON digunakan untuk menyimpan data menifest;

G.    Contoh penggunaan  API
API adalah singkatan dari Application Programming Interface, dan memungkinkan developer untuk mengintegrasikan dua bagian dari aplikasi atau dengan aplikasi yang berbeda secara bersamaan. API terdiri dari berbagai elemen seperti function, protocols, dan tools lainnya yang memungkinkan developers untuk membuat aplikasi. Tujuan penggunaan API adalah untuk mempercepat proses development dengan menyediakan function secara terpisah sehingga developer tidak perlu membuat fitur yang serupa.

Monday, June 22, 2020

UAS KAPITA SELEKTA SI/TI


PERTANYAAN
  1. Ceritakan dan narasikan Aktiifitas dan pengalaman saudara dalam masa (WFH) Work From Home dan Learnig From Home (LFH) di masa Pandemic covid-19.
  2. Ceritakan dan narasikan produktifitas dan peningkatan skill, kapasitas dan pengetahuan apa yang saudara peroleh selama WFH Dan LFH di masa Pandemic covid-19.
  3. Buatlah artikel ilmiah atau opini saudara bagaimana Teknologi informasi bermanfaat dalam menghadapi pandemik covid-19 dan New Normal.
  4. Kirimkan tugas membuat jurnal yang sudah saudara buat pada tugas diperkuliahan (dikirim bersama notepad dari blogyg berisi url)

JAWABAN :
  1. Beberapa pengalaman yang saya alami dalam meyikapi pandemic ini yaitu menerapkan WFH dan LFA sebagai upaya menekan penyebaran virus COVID19. Dalam beberapa kegiatan kita di haruskan menggunakan  metode daring/online contohnya perkuliahan. Dalam hal ini ada sisi positif dan negative nya. Sisi positif nya yaitu lebih efisien dan simple dalam pembelajaran nya karena kita tinggal tatap muka via video, namun sisi negative nya yaitu bagi beberapa mahasiswa yang tidak di support jaringan wifi akan sangat menyulitkan dikarenakan membutuhkan paket data yang terbilang banyak setiap hari nya pada saat pertemuan perkuliahan. Dalam mengerjakan tugas kelompok pun saya merasa sangat kesusahan yang dimana biasa nya berkumpul dan mengerjakan bersama, saling berinteraksi, sekarang hanya bisa via online dan dalam banyak kasus juga sering terjadi miss komunikasi antar anggota kelompok.
  2. Dalam pandemic ini beberapa hal yang saya pelajari dan diterapkan yaitu dalam hal social distancing (menjaga jarak) dan lebih menjaga diri dalam kebersihan. Disamping itu saya juga lebih fokus dalam tugas-tugas yang diberikan dalam perkuliahan dalam kelompok maupun individu. Saya pun juga lebih memiliki waktu luang untuk melakukan pekerjaan sampingan seperti berjualan via online.
  3. Beberapa perusahaan/pemilik bisnis yang sedang menghadapi masa-masa sulit dengan adanya pandemik Covid-19 menghadapi pilihan untuk penggunaan teknologi dan sistem informasi yang diperlukan. Beruntung pada masa ini, teknologi sudah demikian maju. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pandemik Covid-19 menjadi alternatif solusi.Beberapa aplikasi juga sudah dibuat sebagai tindakan mencegah maupun edukasi dalam menghadapi pandemic ini sehingga masyarakat dapat mengetahui penanganan yang tepat terhadap Covid19. 


Friday, July 5, 2019

PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU INTERNET OF THINGS (IOT)


PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU INTERNET OF THINGS (IOT)

https://endangkurniawan.com





Dosen Pengampu :
Endang Kurniawan, S.Kom., M.M., M.Kom., CEH., CHFI., CIPM.
Disusun Oleh :
M.Fajar Dwi Prasetyo (4117050)
















FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI S1-SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019


DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN............................................................................................................
1


1.1.

Latar
Belakang..............................................................................................................
1


1.2.

Rumusan
Masalah..........................................................................................................
1


1.3.

Batasan
Masalah............................................................................................................
1



BAB 2 TINJAUAN
PUSTAKA...................................................................................................
2


2.1.

Internet of
Things..........................................................................................................
2


2.2.

Arduino.........................................................................................................................
3



2.3.....
DHT-11........................................................................................................................
3



2.4..... Pemrograman
HTML.....................................................................................................
4



BAB 3 METODOLOGI
PENELITIAN......................................................................................
5


3.1.

Algoritma Flowchart
Metodologi........................................................................................
5


3.2.

Analisis
Kebutuhan............................................................................................................
6


3.2.1.

Analisis
Pengguna.......................................................................................................
6


3.2.2.

Analisis Spesifikasi
Perangkat.....................................................................................
6



3.2.2...... Rangkaian Sensor
DHT11.......................................................................................
7


3.3.

Perancangan
Software........................................................................................................
7


3.4.

Teknik
Analisis.................................................................................................................
8



BAB 4 HASIL DAN
PEMBAHASAN.........................................................................................
9


4.1.1

Hasil............................................................................................................................
9


4.1.1.

Flowchart Untuk Skenario Bekerjanya
Arduino(Alat).................................................... 9



4.1.1. Flowchart Untuk Skenario Bekerjanya
System.............................................................
10


4.2.

Rancangan Antar Muka /
Interface....................................................................................
11


BAB 5

PENUTUP.....................................................................................................................
12


5.1

KESIMPULAN...........................................................................................................
12


5.2

SARAN......................................................................................................................
12



DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................................
13



BAB 1 PENDAHULUAN




1.1. Latar Belakang

Saat ini, permintaan terhadap otomatisasi dan system intelejen sangat
tinggi, itu sebabnya masyarakat menunjukkan ketertarikan terhadap
perangkat pintar. Contohnya, masyarakat dapat mengkontrol atau
memonitor alat-alat rumah tangga mereka melalui web atau aplikasi
melalui telepon genggam. Internet of Things (IoT) yang dapat membuat
alat-alat atau perangkat keras tersebut dapat berkomunikasi, bertukar
data, dan saling mengendalikan melalui web atau aplikasi telepon
genggam.

[1] Suhu dan kelembaban udara di lingkungan pun dapat dimonitor melalui
web dengan menggunakan (IoT) agar udara di lingkungan tersebut tetap
sehat dan terjaga. [2]

Menurut data dari medicalogy.com kelembaban udara (relative humidity)
adalah satuan untuk menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada
udara. Semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara, maka semakin
lembab udara tersebut. Kelembaban udara dinyatakan dalam persen (%) dan
rentang kelembaban udara dalam ruangan (indoor) yang dianggap ideal
adalah 40%-60% tergantung dimana Anda tinggal. Biasanya angka 45%
dianggap sebagai angka yang paling ideal bagi kelembaban udara indoor.
Jika kelembaban udara di ruangan tersebut rendah maka beresiko
menyebabkan munculnya penyakit flu dan batuk, sedangkan jika kelembaban
udara tinggi beresiko menyebabkan infeksi pernapasan yang lebih tinggi.
Untuk suhu udara sendiri, suhu ideal untuk indoor adalah 20-29°C.
Menurut cnnindonesia.com suhu yang berada diatas range ideal tersebut
dapat meningkatkan resiko tekanan darah rendah dan memicu sakit
jantung.

Oleh karena itu kami membuat suatu alat yang bisa memonitoring suhu dan
kelembaban di ruangan atau rumah menggunakan sensor yang dapat langsung
dipantau atau dimonitor oleh para penggunanya melalui tampilan
antarmuka web agar mereka dapat mengetahui berapa suhu dan kelembaban
di ruangan tersebut serta mengetahui apakah suhu dan kelembaban udara
di ruangan tersebut aman atau tidak.


1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:

1. Apa itu Internet of Things?

2. Apa saja penerapan Internet of Things dalam kehidupan nyata?

3. Bagaimana penerapan Internet of Things dalam memonitoring suhu dan
kelembaban udara?


1.3. Batasan Masalah

1. Mikrokontroller alat ini menggunakan Arduino dan sensor DHT11.

2. Alat ini hanya mengukur berapa suhu dan kelembaban udara di
lingkungan sekitar alat tersebut.



BAB 2

PEMBAHASAN




2.1. Internet of Things

Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep dimana konektifitas
internet dapat bertukar informasi satu sama lainnya dengan benda-benda
yang ada disekelilingnya. Banyak yang memprediksi bahwa Internet of
Things (IoT) merupakan “the next big thing” di dunia teknologi
informasi. Hal ini dikarenakan banyak sekali potensi yang bisa
dikembangkan dengan teknologi Internet of Things (IoT) tersebut.

Internet of Things (IoT) telah menarik banyak perhatian selama beberapa
tahun terakhir. Konsep IoT adalah yang pertama diusulkan oleh Kevin
Ashton pada tahun 1999. Karena kemajuan yang cepat dalam komunikasi
seluler, Jaringan Sensor Nirkabel (WSN), Identifikasi Frekuensi Radio
(RFID), dan cloud computing, komunikasi antar perangkat IoT telah
menjadi lebih nyaman daripada sebelumnya. Perangkat IoT mampu bekerja
sama dengan satu sama lain. Dunia IoT mencakup berbagai macam perangkat
seperti ponsel pintar, pribadi komputer, PDA, laptop, tablet, dan
perangkat genggam lainnya yang disematkan perangkat. Perangkat IoT
didasarkan pada biaya-efektif sensor dan sistem komunikasi nirkabel
untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dan mentransfer informasi
yang bermakna kepada sistem terpusat. Informasi dari perangkat IoT
lebih jauh diproses dalam sistem terpusat dan dikirim ke tujuan yang
dimaksud. Dengan pertumbuhan komunikasi yang cepat dan teknologi
internet, rutinitas sehari-hari kita lebih terkonsentrasi di ruang
fiksi dunia maya. Masyarakat pada saat ini bekerja, berbelanja,
mengobrol (menjaga hewan peliharaan dan tanaman di dunia maya
disediakan oleh jaringan), sedangkan manusia hidup di dunia nyata. Oleh
karena itu, sangat sulit untuk menggantikan semua kegiatan manusia
dengan kehidupan yang sepenuhnya otomatis. Ada batas batas ruang fiktif
yang membatasi pengembangan masa depan internet untuk layanan yang
lebih baik. IoT telah berhasil diintegrasikan ruang fiksi dan dunia
nyata yang sama peron. Target utama IoT adalah konfigurasi lingkungan
yang cerdas dan perangkat independen yang sadar diri seperti smart
living, smart items, smart health, smart city dan lain-lain. Saat ini
tingkat adopsi Perangkat IoT sangat tinggi, semakin banyak perangkat
yang terhubung melalui internet. Menurut penilaian, ada 30 miliar
menghubungkan hal-hal dengan perkiraan 200 miliar koneksi itu akan
menghasilkan pendapatan sekitar 700 miliar euro oleh tahun 2020.
Sekarang di Cina, ada sembilan miliar perangkat yang ada diperkirakan
akan mencapai 24 miliar pada tahun 2020. Di masa depan, IoT akan
mengubah gaya hidup dan model bisnis kita sepenuhnya. Ini akan
memungkinkan orang dan perangkat untuk berkomunikasi kapan saja, di
mana saja, dengan perangkat apa pun dalam kondisi ideal menggunakan apa
pun jaringan dan layanan apa pun. Tujuan utama IoT adalah menciptakan
Dunia superior untuk manusia di masa depan. [3]

Sayangnya, mayoritas perangkat dan aplikasi ini tidak dirancang untuk
menangani keamanan dan privasi serangan dan itu meningkatkan banyak
masalah keamanan dan privasi di jaringan IoT seperti kerahasiaan,
otentikasi, integritas data, kontrol akses, kerahasiaan, dll. Setiap
hari, perangkat IoT ditargetkan oleh penyerang


dan penyusup. Sebuah penilaian mengungkapkan bahwa 70% perangkat IoT
sangat mudah menyerang. Oleh karena itu, mekanisme yang efisien sangat
diperlukan untuk mengamankan perangkat yang terhubung ke internet
terhadap peretas dan penyusup.[4]


2.2. Arduino

Arduino adalah sebuah pengendali mikro board tunggal yang memiliki
sifat terbuka (open source) yang diturunkan dari platform berbasis
Wiring. Pengendali ini dirancang untuk mempermudah penggunaan dalam
berbagai bidang elektronik. Hardware arduino mengandung prosesor jenis
Atmel AVR, dan memiliki bahasa pemrograman tersendiri.

Pembuatan Arduino dimulai pada tahun 2005, dimana sebuah situs
perusahaan komputer Olivetti di Ivrea, Italia membuat perangkat untuk
mengendalikan proyek desain interaksi siswa supaya lebih murah
dibandingkan sistem yang ada pada saat itu. Dilanjutkan pada bulan Mei
2011, dimana sudah lebih dari 300.000 unit Arduino terjual.

Pendiri dari Arduino itu sendiri adalah Massimo Banzi dan David
Cuartielles. Awalnya mereka memberi nama proyek itu dengan sebutan
Arduin dari Ivrea tetapi seturut dengan perkembangan zaman, maka nama
proyek itu diubah menjadi Arduino yang berarti “teman yang kuat” atau
dalam versi bahasa Inggrisnya dikenal dengan sebutan “Hardwin”.

Awalnya Massimo Banzi membangun disekitar proyek Pengkabelan dari
Hernando Barragan. Pengkabelan ini adalah proyek tesis Hernando di
desain Interaksi Institute Ivrea. Hal tersebut dimaksudkan untuk
menjadi versi elektronik pengolahan yang digunakan di lingkungan
pemrograman dan mengambil pola sintaks Processing tetapi dengan
berkembangnya teknologi maka Arduino menjadi sangat popular dikalangan
mahasiswa dan pelajar saat ini. Mereka mengembangkan Arduino dengan
bootloader dan software yang user friendly sehingga menghasilkan sebuah
board mikrokontroler yang bersifat open source yang bisa dipelajari dan
dikembangkan oleh mahasiswa, pelajar, professional, pemula, dan
penggemar elektronika maupun robotik di seluruh dunia.


2.3. DHT-11

Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek
suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat
diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini
tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu
seperti contohnya yaitu NTC.

Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu
dari segi kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang
memliki kecepatan dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data
yang terbaca tidak mudah terinterverensi.

Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu
dan kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan data kalibrasi tersebut
terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan nama
koefisien kalibrasi.

Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan
breakout PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki pin seperti gambar
dibawah ini.




Spesifikasi:

· Tegangan Masukan: 5Vdc

· Rentang temperature: 0-50° C, kesalahan ± 2 ° C

· Kelembaban: 20-90% RH ± 5% RH error


2.4. Pemrograman HTML

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah Penjelajah web Internet dan formating
hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat
menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain,
berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan
kedalam format ASCII normal sehingga menjadi home page dengan
perintah-perintah HTML. HTML saat ini merupakan standar Internet yang
didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web
Consortium (W3C).




BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN



3.1. Algoritma Flowchart Metodologi






















3.2. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk memperoleh definisi permasalahan dan
penggambaran yang tepat dari apa yang akan dilakukan. Analisis yang
dibutuhkan terdiri dari pengguna dan analisis spesifikasi perangkat.


3.2.1.
Analisis Pengguna

Pengguna yang menjadi objek sasaran sistem monitoring suhu dan
kelembaban ini adalah orang yang memiliki dan memasang sistem
monitoring suhu dan kelembaban ini kedalam rumah mereka, karena akan
mempermudah pengguna untuk mengatur dan memantau keadaan suhu dan
kelembaban rumahnya.


3.2.2.
Analisis Spesifikasi Perangkat

Dalam proses pembuatan sistem dan alat yang akan digunakan, maka
penulis menggunakan spesifikasi sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (Hardware) yang digunakan harus sesuai
dengan tipe serta fungsinya agar mempermudah pembuatan sistem
monitoring suhu dan kelembaban berbasis Arduino.

a. 1 unit laptop/PC

b. 1 unit Arduino IDE

c. 4 unit sensor suhu dan kelembaban DHT-11

d. 12 unit kabel jumper

e. 1 unit kabel serial USB

2. Perangkat Lunak (Software) merupakan penunjang dari
komponen perangkat keras khususnya Arduino UNO, untuk menginput program
atau mengubah program dalam Arduino UNO.

a. Windows 8.1 64-bit pada laptop

b. Arduino IDE

c. Browser Google Chrome

Sensor Suhu dan Kelembaban berbasis Arduino UNO. Sensor berfungsi
sebagai input. Sensor Suhu dan Kelembaban menggunakan komponen
DHT-11 yang dapat mengetahui berapa suhu dan kelembaban di
area/lingkungan sensor tersebut. Sensor akan membaca suhu dan
kelembaban di lingkungan tersebut setiap 5 detik dan mengirimkan
informasi tersebut kepada mikrokontroller Arduino UNO dan akan
ditampilkan di antarmuka web.





3.2.2. Rangkaian Sensor DHT11



Gambar :
Rangkaian Sensor Gas LPG
Sensor DHT11 dalam sistem ini berfungsi untuk mendeteksi suhu dan
kelembaban ruangan, rangkaiannya dapat dilihat seperti gambar dibawah ini:





Pemasangan rangkaian sensor DHT11 yaitu dengan menghubungkan pin VCC
sensor DHT11 ke pin 5V Arduino, pin GND sensor DHT11 dihubungkan dengan
GND Arduino, dan pin data dihubungkan ke pin digital Arduino. Rangkaian
pengujian sensor gas LPG MQ-2 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


3.3. Perancangan Software

Pada perancangan sistem rumah pintar, software yang digunakan
untuk memprogram keseluruhan sistem rumah pintar adalah dengan
menggunakan program Arduino IDE yang menggunakan bahasa C yang telah
disederhanakan sebagai bahasa induknya, sehingga pengguna dapat
mempelajari dan menggunakan software Arduino dengan mudah. Berikut
adalah tampilan dari program Arduino IDE:




Gambar
Tampilan Program Arduino IDE


3.4. Teknik Analisis

Teknik Analisis pada pengujian sistem ini adalah dengan cara mengukur
menggunakan alat ukur kemudian melakukan perhitungan. Adapun analisis
yang di harapkan adalah sebagai berikut.

1. Untuk sensor suhu dan kelembaban dilakukan pengukuran sinyal pada
pin digital yang menuju Arduino pada saat melakukan pembacaan dan tidak
mendeteksi adanya pembcaan dari masing-masing sensor.

2. Mengukur kecepatan waktu komunikasi sistem monitoring suhu dan
kelembaban dengan cara membuka serial monitoring



BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1. Hasil


4.1.1.
Flowchart Untuk Skenario Bekerjanya Arduino(Alat)









Flowchart diatas merupakan alur kerja dari alat yang telah dibuat. Yang
mana alur kerjanyaadalah seperti berikut:

1. 4 sensor DHT11 membaca suhu dan kelembaban di 4 tempat yang berbeda
hal ini bertujuan agar didapatkan pembacaan sensor DHT11 yang akurat
dengan menghitung rata-rata pembacaan sensor setiap detik

2. Setelah sensor melakukan pembacaan suhu dan kelembaban, selanjutnya
data tersebut diolah dalam arduino

3. Setelah data hasil pembacaan diolah, maka akan ditampilkan pada web
browser user.



4.1.1. Flowchart Untuk Skenario Bekerjanya System











Ketika IP address diinputkan, mikrokontroler Arduino akan mengecek IP
address yang telah diinputkan, setelah itu arduino akan membaca suhu
dan klembaban yang ada disekitar sensor DHT11, setelah suhu dan
kelembaban didapat melalui sensor DHT11 maka data hasil pembacaan akan
dikirim menggunakan kabel UTP, dan hasil pembacaanya akan ditampilkan
pada browser.



4.2. Rancangan Antar Muka / Interface













BAB 5 PENUTUP






5.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah:

a. Sistem ini dapat melakukan monitoring suhu dan kelembaban dalam
ruangan yang dapat membantu penghuni rumah supaya dapat menyesuaikan
dengan tingkat suhu dan kelembaban yang sehat.

b. Sistem ini menggunakan 4 sensor DHT11 yang dipasang di setiap titik
berbeda, hal ini perlu dilakukan agar hasil pembacaan yang didapat
lebih akurat dengan cara mendapatkan rata-rata pembacaan dari setiap
titiknya


5.2 SARAN

Saran untuk peneliian ini adalah:

a. Untuk perkembangan selanjutnya agar ditampilkan setiap pembacaan
yang ada pada setiap sensor, supaya user bisa mengetahui tingkat
keakuratan data yang ditampilkan.

b. Untuk tampilan pada web browsernya bisa di tingkatkan kembali,
supaya meningkatkan tingkat user experience dari pengguna.



DAFTAR PUSTAKA



[1] S. Dieter, T. Kelly, S. Dieter, T. Kelly, N. K. Suryadevara, and S. C.
Mukhopadhyay, “Towards the Implementation of IoT for Environmental
Condition Monitoring in Homes Towards the Implementation of IoT for
Environmental Condition Monitoring in Homes,” Int. J. Control Appl., vol. 10, no. January 2016, pp. 203–214,
2013.

[2] G. Prabhu, “IOT Based Home Automation and Security System,” vol. 4, no.
3, pp. 19– 22, 2017.

[3] M. Abdur, S. Habib, M. Ali, and S. Ullah, “Security Issues in the
Internet of Things (IoT): A Comprehensive Study,” Int. J. Adv. Comput. Sci. Appl., vol. 8, no. 6, 2017.

[4] M. Cherian and H. K. P, “Implementation of a Secure and Smart Lab with
Wireless Sensor Network,” vol. 3, no. 6, pp. 2012–2015, 2014.

Thursday, April 18, 2019

MAKALAH PENELITIAN
ANALISIS SIAKAD UNIPDU DENGAN METODE PIECES
Disusun untuk memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi

https://endangkurniawan.com



DOSEN:
Endang Kurniawan, S. Kom., M. M., M. Kom., CEH., CHFI., CIPM.


DISUSUN OLEH :
1. Indana Zulfa (4117035)
2. Muhamad Asbobi Mulyo (4117022)
3. M. Fajar Dwi P. (4117050)
4. M. Fahmi Hidayatulloh (4117051)
5. Yulie Indah Nursanti (4117018)
6. Alfina Nur Firdifanda (4117043)



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2019

ABSTRAK
Sistem Informasi merupakan sebuah sistem yang ada pada sebuah organisasi dimana didalamnya terdapat kombinasi yang terdiri dari kumpulan orang, fasilitas, teknologi bahkan cara kerja atau metode sehingga menciptakan alur sebuah komunikasi serta pemprosesan beragam tipe kejadian internal maupun eksternal yang dapat dijadikan sebagai sebuah dasar dalam penentuan keputusan berdasarkan informasi yang terdapat pada sistem tersebut. Dalam suatu Universitas terdapat juga sistem informasi yang paling sering digunakan untuk kegiatan akademik, yakni Siakad atau Sistem Informasi akademik. Banyak mahasiswa menggunakannya untuk keperluan KRS, cetak KHS, dll. Seringnya penggunaan Siakad menjadikan Siakad perlu untuk dievaluasi, dimana kedepannya akan ditemukan kekurangan-kekurangan yang ada yang nantinya mampu digunakan untuk pengembangan Siakad. Evaluasi bisa dilakukan dengan cara analisis Siakad. Analsisis baisanya menggunakan metode. Dan metode yang paling sering dipakai dalam analisis sebuah sistem adalah analisis dengan metode PIECES. PIECES merupakan metode analisis yang mengedepankan 6 aspek untuk menilai sebuah sistem Informasi. Yakni Performance, Infromation, Economic, Control, Efficiency, dan Service
Kata kunci : Sistem Informasi, Siakad, PIECES











KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas semua rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa pula, kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan seluruh sahabat nya.
Makalah yang kami susun ini berjudul “Makalah Penelitian Analisis Siakad Unipdu Dengan Metode Pieces”. Makalah ini hadir untuk memenuhi tugas mata kuliah komunikasi interpersonal yang diberikan oleh bapak Endang Kurniawan, S. Kom., M. M., M. Kom., CEH., CHFI., CIPM.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena kritik dan saran sangat diharapkan.


Jombang, 13 April 2019


Penyusun















DAFTAR ISI

Abstrak i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 2
3. Tujuan Penelitian 2
BAB II LANDASAN TEORI
1. Pengertian Analisis 3
2. Pengertian Sistem 3
3. Pengertian Informasi 3
4. Pengertian Sistem Informasi 4
5. Pengertian Akademik 4
6. Pengertian SIAKAD 4
7. Pengertian PIECES 4
BAB III METODE PENELITIAN
1. Metode Pengumpulan Data 5
2. Metode Analisis 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil wawancara 5
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan 11
2. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12









BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan jaman mendorong manusia untuk selalu berkembang, tidak terkecuali dengan dunia teknik informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, teknologi komputer jadi suatu hal yang lumrah dewasa ini. Komputer merupakan salah satu bukti dari perkembangan teknologi. Hampir disetiap aspek kehidupan telah menggunakan komputer sebagai alat bantu kerja. Tidak terkecuali dengan internet, internet merupakan jaringan komputer secara global yang dapat menghubungkan seluruh pengguna komputer dengan jaringan ke seluruh dunia untuk melakukan panggalian dan penukaran informasi secara tepat dan akuarat. Untuk menyediakan informasi tersebut, diperlukan suatu alat bantu atau media untuk mengolah beraneka ragam data agar dapat disajikan menjadi sebuah informasi yang bermanfaat dengan kemasan yang menarik dan berpedoman pada kriteria informasi yng bekualitas.
Setiap instansi perusahaan, pemerintahan maupun pendidikan pasti membutuhkan suatu sistem informasi didalam menjadikan aktifitas kerjanya sehingga lebih teratur dan terarah dengan waktu yang lebih efisien. Akibatnya, informasi yang disimpan memerlukan pengamanan agar dapat terlindungi dan tidak semua orang berhak mengaksesnya kecuali pihak – pihak yang bersangkutan saja.
Dalam Universitas pastinya juga terdapat suatu sistem yang digunakan untuk mengatur dan memenejemen urusan Universitas. Salah satu dari sistem yang ada dalam Universitas ialah Sistem Informasi Akademik atau biasa dikenal Siakad. Biasanya baik mahasiswa maupun dosen menggunakan Siakad untuk mengolah data yang dibutuhkan. Tergantung dari fitur yang dimiliki.
Mahasiswa menggunakan Siakad biasanya untuk keperluan KRS, melihat Nilai dan cetak KHS, serta melihat pembayaran dan lainnya. Sedangkan untuk dosen biasanya digunakan untuk input nilai, konfirmasi mata kuliah, dan lain-lain. Tergantung terhadap kepentingan user, user bisa memanfaatkan fitur yang terdapat di Siakad.
Untuk itu demi kenyamanan serta pengembangan yang bisa dilakukan terhadap Siakad, perlu dilakukan analisis. Analisis bisa dilakukan terhadap user yang biasa menggunakan Siakad untuk keperluan akademik. Analaisis akan dilakukan menggunakan metode PIECES, untuk mengetahui Siakad dari 6 aspek. Penggunaan metode ini sangat sesuai digunakan untuk menganalisa Sistem Informasi pada suatu Instansi.

2. Rumusan Masalah
1. Apa saja kendala yang sering ditemui terhadap penggunaan Siakad Unipdu?
2. Apa saja Kelebihan dari Siakad Unipdu?
3. Bagaimanakah penilaian User terhadap Siakad Unipdu?
4. Bagamiana hasil Analisis Siakad Unipdu menggunakan metode PIECES?

3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kendala yang sering dialami User Siakad Unipdu
2. Untuk mengeathui kelebihan Siakad Unipdu dilihat dari pandangan User.
3. Untuk mengetahui penilaian User terhadap Siakad Unipdu.
4. Untuk mengetahui hasil dari analisis Siakad Unipdu dengan menggunakan metode PIECES.























BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Analisis
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya.
Analisis adalah sikap atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan menjadi bagian-bagian, serta mengenal kaitan antarbagian tersebut dalam keseluruhan.
Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami.
Jadi, dari pengertian analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah sekumpulan aktivitas dan proses. Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan.
Dalam menganalisis biasanya membutuhkan metode. Untuk metode dalam menganalisis ada banyak jenisnya. Salah satunya adalah metode PIECES. Metode PIECES biasa digunakan untuk menganalisa sistem informasi, meski sebenarnya juga bisa digunakan untuk menganalisa yang lainnya.

2. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

3. Pengertian Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.



4. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang ada pada sebuah organisasi dimana didalamnya terdapat kombinasi yang terdiri dari kumpulan orang, fasilitas, teknologi bahkan cara kerja atau metode sehingga menciptakan alur sebuah komunikasi serta pemprosesan beragam tipe kejadian internal maupun eksternal yang dapat dijadikan sebagai sebuah dasar dalam penentuan keputusan berdasarkan informasi yang terdapat pada sistem tersebut.
Sebuah sistem tidak dapat berjalan tanpa adanya support atau dukungan operasi dan managemen.

5. Pengertian Akademik
Kata akademis sebenarnya berasal dari kata akademi. Akademi sendiri berarti lembaga pendidikan tinggi yakni setingkat universitas, institute atau sekolah tinggi.
Akademis adalah kata yang mengacu kata sifat. Kata sifat ini cenderung menunjukkan kearah yang bersifat ilmiah. Maksud ilmiah tentu saja berkaitan erat dengan ilmu pengertahuan yang didasarkan dari teori-teori yang telah diuji kebenarannya secara objektif.

6. Pengertian SIAKAD
SIAKAD (Sistem Informasi Akademik) adalah Suatu sistem Informasi Akademik yang dibangun untuk memberikan kemudahan kepada pengguna dalam kegiatan administrasi akademik kampus secara online, seperti proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), pembuatan kurrikulum, pembuatan jadwal kuliah, pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), pengisian nilai, pengelolaan data dosen & mahasiswa. Sistem ini juga dapat berfungsi sebagai pendukung untuk analisis data dalam menentukan keputusan Kampus.

7. Pengertian PIECES
Analisis pieces adalah suatu system yang di gunakan untuk analisis system kerja pada suatu perusahaan atau organisasi. Ada 6 kriteria analisis pieces yaitu:
a. Kinerja (Performance).
b. Informasi (Information).
c. Ekonomi (Economic).
d. Kontrol (Control).
e. Efisiensi (Efficiency).
f. Pelayanan (Services).

BAB III
METODE PENELITIAN

1. Metode Pengumpulan Data
Berikut adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
Dalam hal ini Observasi yang dilakukan adalah mengakses dan mengamati langsung Siakad unipdu.
b. Wawancara Langsung
Guna mendapatkan informasi akademik yang berkaitan dengan penulisan laporan ini kami langsung mewawancarai para mahasiswa yang ada di Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang sebagai pengguna dari SIAKAD Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.
Wawancara dilakukan dengan cara menemui dan mewawancarai beberapa mahasiswa secara langsung. Ada pun mahasiswa yang diwawancarai sekitar 6 orang Mahasiswa. 1 orang dari semester 4, 3 orang dari semester 2, dan 2 orang dari semester 4 yang berbeda fakultas.
2. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan yaitu metode PIECES, menurut Wukil Ragil, (2010:17). Metode ini menggunakan enam variable evaluasi yaitu:
1. Performance (kinerja) Menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya. Adapun indikator terkait dalam aspek Performance (kinerja), yaitu:
a. Throughput, yaitu jumlah pekerjaan / output / deliverables yang dapat dilakukan / dihasilkan pada saat tertentu.
b. Response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output/deliverables tertentu.
c. Kelaziman komunikasi, yaitu terkait dengan User Interface yang digunakan dalam sistem yang mudah dipahami oleh pengguna.
d. Toleransi Kesalahan, yaitu mengenai kekurangan yang ada dalam sistem akan tetapi masih bisa dimaklumi oleh pengguna, dan tidak terlalu mempengaruhi kinerja sistem.
2. Information (informasi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Adapun indikator terkait dalam aspek Information (informasi) yaitu:
a. Akurasi, ketepatan sebuah informasi yang disajikan oleh sistem informasi.
b. Relevansi, dimana informasi yang disajikan dalam sebuah sistem informasi harus bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
c. Aksesbilitas, sistem informasi harus dapat diakses sewaktuwaktu ketika dibutuhkan.
d. Ketepatan penyajian, yaitu informasi yang disajikan didalam sistem informasi harus sesuai dengan data asli atau informasi yang sebenarnya.
3. Economic (ekonomi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya. Adapun indikator terkait dalam aspek Information (informasi) yaitu:
a. Reusabilitas, yaitu tingkat dimana program dapat diakses melalui jaringan dan platform yang berbeda-beda.
b. Sumber daya, jumlah sumber daya yang digunakan meliputi sumber daya manusia maupun ekonomis.
4. Control (pengendalian) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/kecurangan menjadi semakin baik pula. Adapun indikator terkait dalam aspek Information (informasi) yaitu:
a. Keamanan, yaitu mekanisme suatu program dalam melindungi data yang ada didalam sistem.
b. Integritas, yaitu tingkat dimana keamanan data dari setiap user terjaga oleh hak akses dari sistem.
5. Efficiency (efisiensi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi. Adapun indikator terkait dalam aspek Information (informasi) yaitu:
a. Usabilitas, yaitu penggunaan suatu program untuk mendukung segala kegiatan dalam mencapai tujuan.
b. Maintanabilitas, yaitu usaha yang dilakukan dalam mencari kesalahan dan memperbaiki untuk meningkatkan kinerja dari sistem agar lebih efisien dalam melakukan pekerjaan.
6. Service (layanan) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan. Adapun indikator terkait dalam aspek Information (informasi) yaitu:
a. Akurasi, yaitu ketepatan fungsi-fungsi dari fitur yang ada di sistem.
b. Reliabilitas, fungsi-fungsi dari fitur sistem informasi dapat diandalkan dan dipercaya.
c. Kesederhanaan, kemudahan user dalam memahami system informasi tersebut mulai dari orang yang baru menggunakan sistem informasi tersebut.




























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Hasil wawancara
Berikut akan dipaparkan menganai hasil dari wawancara 6 mahasiswa yang sudah disimpulkan.
No Pertanyaan Jawaban
1 Performance 1. Troughput
Apakah membutuhkan waktu yang lama untuk Sistem menjalankan proses terus menerus dari input sampai output? Cukup standar, terkadang untuk memproses mulai input awal sampai output terjadi sekitar 3-5 menit. Tergantung kebutuhan juga.
2. Toleransi Kesalahan
Apakah terdapat kelemahan pada Siakad mengenai performanya? Adanya server down ketika diakses banyak orang. Terkadang juga muncul iklan.
3. Kelaziman Komunikasi
Apakah tampilan mudah dipahami dari segi desain? Cukup mudah dipahami, namun tampilannya terlalu monoton dan kurang menarik.
4. Response Time
Apakah Siakad dapat menjalankan perintah dengan waktu yang relative singkat tanpa error? Sebenarnya cukup baik, akan tetapi terkadang memang terjadi error yang menjadikannya lebih lama. Dan juga faktor jaringan yang mempengaruhi kinerja sistem.
2 Information 1. Akurasi
Apakah output atau Informasi yang dihasilkan sudah sesuai dengan yang diharapkan? Informasi yang disajikan Siakad sangat tepat, baik masalah nilai ataupun yang lainnya.
2. Relevansi
Dalam penyajian Informasi yang dihasilkan oleh SIAKAD, apakah sudah akurat dan relevan? Infromasi yang dihasilkan sudah cukup akurat dan relevan, tepat seperti yang diharapkan
3. Aksestabilitas
Apakah SIAKAD mudah Diakses dan bisa diakses sewaktu-waktu? Siakad memang mudah diakses akan tetapi biasanya terdapat kendala pada koneksi atau jaringannya user sendiri, baik paket data yang dimiliki maupun sinyal dari gadget user sendiri.
4. Ketepatan Penyajian
Apakah informasi yang disajikan oleh siakad sesuai dengan data asli? Ya, sudah sesuai dengan data asli. Mungkin terkadang ada data yang berbeda dikarenakan belum diinput
Apakah SIAKAD dalam menyajikan data selalu up to date? Data yang disajikan di siakad masih kurang up to date, biasanya terkait jadwal ujian yang belum fiks ketika mendekati ujian, dan juga pengelolaan antara biaya yang sudah di bayar di bank dengan yang tertera di siakad kurang cocok.
3 Economic 1. Resulabilitas
Apakah Siakad dapat diakses di platform yang berbeda-beda sehingga lebih menghemat biaya? Ya, sampai saat ini Siakad mudah diakses baik di smartphone maupun laptop, ataupun gadget lainnya.
2. Sumberdaya
Apakah dengan adanya Siakad memberikan perbedaan dari segi ekonomi dari pada tidak adanya Siakad? Ya, pastinya. Lebih menghemat biaya bila dibandingkan tidak adanya Siakad.
4 Control 1. Keamanan
Apakah dalam Siakad terdapat cukup pengamanan dan pengendalian untuk antisipasi bentuk-bentuk kecurangan dan tindakan illegal? Sejauh ini masih belum begitu diketahui, akan tetapi ada yang pernah dengar bahwa Siakad pernah dihack.
Tindakan seperti apa yang akan dilakukan Siakad apabila semisal sistem mengalami kebocoran atau kerusakan pada saat beroperasi? Sejauh ini belum diketahui adanya notif atau pun pemberitahuan mengneai kebocoran data maupun kerusakan pada saat beroperasi.
2. Integeritas
Apakah data dari user terjaga oleh hak akses dari sistem? Sejauh ini data dari user cukup terjaga, meski ada yang mendengar sempat terjadi hacking Siakad
5 Efficiency 1. Usabilitas
Apakah dengan adanya Siakad mampu meringankan pekerjaan mahasiswa? Meski terkadang juga terjadi kendala terkait belum diinputnya data yang menjadikan mahasiwa harus konfirmasi ulang ke pihak terkait, namun secara keseluruhan cukup meringankan dibandingkan sistem manual secara keseluruhan,
Dalam pengoperasian Siakad untuk kegiatan akademik sehari-hari, apakah sistem dapat menghasilkan output dalam waktu dan material yang minim? Iya, bisa diliang cukup cepat dan menghemat waktu.
6 Service 1. Realibilitas
Apakah fungsi dari Siakad dapat dipercaya dan diandalkan? Secara keseluruhan iya, sampai saat ini masih bisa dipercaya dan diandalkan.
2. Kesederhanaan
Apakah penggunaan Siakad mudah dipahami? Ya, Siakad mudah digunakan. Mungkin susahnya adalah ketika gangguan pada jaringan koneksi user.



BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Analisis pieces adalah suatu system yang di gunakan untuk analisis system kerja pada suatu perusahaan atau organisasi. Ada 6 kriteria analisis pieces yaitu:
1. Kinerja (Performance).
2. Informasi (Information).
3. Ekonomi (Economic).
4. Kontrol (Control).
5. Efisiensi (Efficiency).
6. Pelayanan (Services).
Dilihat dari ke-enam hal tersebut, maka Siakad Unipdu dari pandangan user dapat dipaparkan sebagai berikut.
Secara kesuluruhan Siakad Unipdu cukup baik, mungkin ada beberapa error yang terjadi, terkait lambatnya penginputan yang dilakukan. Lalu konfirmasi terkait pihak BAK dan juga pihak Bank juga kurang baik. Ada juga kendala yang sempat terjadi terhadap Siakad adalah mengenai keamanannya, dimana salah satu mahasiswa yang diwawancarai menyebutkan bahwa pernah mendengar Siakad pernah dihack.

2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan dalam pengambilan data, dan pemaparannya dengan sumber-sumber yang lebih banyak, dan lebih detail yang dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan penulis untuk perbaikan ke depannya.



DAFTAR PUSTAKA

https://pengertianahli.id/2014/08/pengertian-analisis-apa-itu-analisis.html/14-April-2019/14:30.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem /14-April-2019/14:40.
https://dosenit.com/kuliah-it/sistem-informasi/pengertian-sistem-informasi-menurut-para-ahli /14-April-2019/15:07.
https://www.academicindonesia.com/pengertian-akademik-beserta-contoh-contoh-prestasinya/14-April-2019/15:12.
https://stt.web.id/media.php?module=detailberita&id=22 /14-April-2019/15:15.
https://pelajarindo.com/pengertian-analisis-pieces-contoh/ /14-April-2019/15:18.
http://www.prbahasaindonesia.com/2016/05/definisi-wawancara-jenis-dan-metode.html/14-April-2019/15:24.
http://www.sarjanaku.com/3013/04/pengertian-metode-observasi-definisi.html?m=1/15-April-19/07:10.